MOROWALI, POSJURNALIS.COM – Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Sosialisasi Penerapan Standarisasi dan Mutu Tanaman Pangan melalui Studi Tiru Sistem Pertanian Organik di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Wita Ponda, Kabupaten Morowali, Selasa (20/09/2022).
Adapun peserta studi tiru diikuti oleh perwakilan kelompok tani dari 6 (enam) kabupaten/kota se Sulawesi Tengah, di antaranya Palu, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso, dan Morowali Utara.
Sosialisasi dibuka oleh Bupati Morowali, Drs. Taslim. Turut hadir di antaranya Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah, Nelson Metubun, SP., unsur Forkopimda Morowali, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Morowali, Andi Irman, S.STP., MM., para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Morowali, para Camat, para Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kelompok Tani, Kelompok Ternak dan insan Pers.
Sosialisasi digelar selama 2 (dua) hari mulai 20 hingga 21 September 2022. Adapun materi atau kegiatan dalam sosialisasi di antaranya Pengembangan Pertanian Organik di Morowali, SNI 6729 : 2016 tentang Pertanian Organik, Pengolahan Lahan Secara Organik, Perlakuan dan Penanaman Benih Secara Organik, Pembuatan Pupuk Organik (padat dan cair), Pemeliharaan Tanaman Organik, Panen dan Penanganan Pascapanen Padi Organik dan Pengemasan Beras Organik.
Kepala DPKP Morowali, Andi Irman mengungkapkan rasa bangganya dan berterimakasih kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng karena menunjuk Morowali sebagai daerah tujuan dalam pelaksanaan studi tiru sistem pertanian organik. Dirinya menyebut, program padi organik di Morowali mulai berjalan sejak 2019 dan merupakan program prioritas andalan Pemkab Morowali.
“Kami sangat berbangga, sangat senang dikunjungi teman-teman kabupaten/kota untuk pelaksanaan studi tiru kegiatan pertanian organik. Kami menjalankan program ini sejak 2019, karena adanya dukungan dari Pemda dan Pak Bupati.
Andi Irman juga berharap agar kelak hal baik yang diterima peserta selama di Morowali dapat diterapkan di daerah mereka masing-masing.(RPDM)