LUWU TIMUR, POSJURNALIS.COM – Menanti harapan, namun tak kunjung pasti. Kesejahteraan Petugas irigasi belum terakomodir oleh pemerintah pusat. Sementara rekrutmen PPPK sudah final. Hal itu dikeluhkan oleh petugas irigasi yang ada di Kabupaten Luwu Timur saat gelar konferensi pers di warcop regency Malili. Kamis (26/09/24) pukul. 11.28 WITA.
Dalam kesempatan itu, disampaikan langsung oleh Widodo, Petugas irigasi di UPTD Kalaena yang juga sala satu dari petugas irigasi yang ada diluwu timur dan telah mengabdi selama 15 tahun namun harapan pengapdiannya tuai kegagalan yang jauh dari harapan.
” Saya pak sudah 15 tahun mengabdi, namun sampai saat ini belum dapatkan titik terang untuk kesetaraan, bahkan ada teman saya yang sudah 20 tahun mengabdi belum terangkat ” ungkap Widodo kepada media.
Lebih lanjut dijelaskan “saat ini kami tidak tau mau menggantungkan nasib kami kemana, karna selama ini kami terkafer melalui balai di provinsi Sulsel, sementara tugas kami dilapangan juga sangat darurat dan proaktif satu kali dua puluh empat jam bertugas untuk mengontrol aliran air, agar air selalu mengairi persawahan petani padi ” Terangnya lagi.
Menurut petugas irigasi, jika nasib mereka tidak lagi diperhitungkan, kemungkinan nasib para petani padipun akan kena imbasnya karna puluhan ribu hekto are lahan persawahan yang ada di Luwu Timur bergantung pada petugas irigasi yang selalu proaktif mengontrol pembagian aliran air ke persawahan warga.
Widodo dan tiga orang rekannya, Murdiono Jarkasih, Gideon dan Arikurniawan wakilkan sebanyak 101 teman kerjanya khusus daerah Luwu Timur untuk minta pertimbangan kepada pihak yang berwenang terkait nasib untuk kesejahteraan petugas irigasi agar tetap mendapat kesetaraan sesuai masa bakti pengabdian. (RS/**)