LUWU TIMUR, POSJURNALIS.COM – Taruna Adat yang terbentuk dari rumpun keluarga pamona Dusun Tawibaru, jajaran Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu (LALPL) di Desa Pancakarsa, bangun gagasan bentuk festival budaya pamona sebagai rasa kepedulian terhadap Adat Istiadat serta budaya adat pamona salumaoge tanah luwu di balai pertemuan Dusun Tawibaru Desa Pancakarsa Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Rabu (24/01/24) pukul.14.45 WITA.
Dalam rapat itu disampaikan langsung oleh wakil ketua panitia B. Ropelemba bahwa kegiatan yang akan terlaksana tidak akan pungut biaya dari peserta, lalu jenis kegiatan yang akan dilombakan hanya ada tiga yaitu Dero asli, Karambangan dan Torompio di tambahkan dengan satu bentuk rumah adat asli pamona salumaoge ukuran kecil yang akan terpajang di hadapan tenda peserta masing masing.
” Dalam kegiatan festival ini hanya ada tiga rangkaian budaya yang kita perlombakan, Dero asli, Karambangan dan Torompio. Lalu satu jenis kreasi yaitu bangunan kecil, bentuk rumah adat asli pamona salumaoge, dan di pajang di hadapan tenda peserta masing masing ” terang B. Ropelemba.
Ia juga mengulas tentang pentingnya kebersamaan dalam menumbuhkan pikiran untuk membangun budaya dan adat agar sepanjang sejarah peradaban pamona salumaoge tetap diwarisi oleh regenerasi baru.
” Mari bersama sama kita tumbuhkan kebersamaan untuk peduli terhadap adat dan budaya kita, sehingga regenerasi bisa memahami tentang adat dan budaya kita” terang B. Ropelemba.
Ketua satu panitia H. Betalino juga sebut bahwa selama ini budaya kita yang kita rindukan untuk ditampilkan bentuk festival tidak perna lagi terlaksana, terakhir sejak dua pulu tahun lalu yang dilaksanakan oleh almarhum Y. Torau di dusun tawibaru.
” Kegiatan ini juga kami gagas sebagai rasa kepedulian terhadap budaya dan adat pamona yang selama ini kita rindukan bersama. Kegiatan bentuk festival budaya kita, Terakhir terlaksana sejak dua pulu tahun lalu yang diadakan oleh almarhum Y.Torau di sini” pungkas H. Betalino.
Menurut keterangan singkat dari ketua panitia bahwa festival yang akan terlaksana ditawibaru juga melibatkan seluruh jajaran Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu (LALPL) sebagai wujud kebersamaan dalam membangun atau menumbuh kembangkan Adat dan Budaya suku pamona.
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan festival budaya nantinya rencana akan terlaksana dibulan April setelah perayaan idul fitri, kata dia bahwa itu atas kesepakatan bersama saat rapat pembentukan panitia.
Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Desa Pancakarsa Eko. F, Sek I dan bendahara Adat Tingkat Kabupaten Luwu Timur, para pemangku Adat tingkat Desa dan Dusun jajaran Lembaga Adat Lemba Pamona Luwu yang ada di Sulawesi selatan, para tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat adat yang ada. (RS/**)