244 views

Dorong Pertumbuhan UMKM, PT IMIP Latih Warga Bahodopi Olah Stainless Steel

MOROWALI, POSJURNALIS.COM – PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), bekerja sama dengan Natura House Indonesia, menggelar pelatihan Kriya Logam di Lahan Sidaya PT IMIP, Rabu (2/8). Inisiatif ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara intensif, khususnya masyarakat Bahodopi secara menyeluruh.

Mewakili manajemen PT IMIP, Management Operational Suport, Yulius Sutanto mengatakan, program pelatihan Kriya Logam yang telah digodok sejak 2019 lalu, merupakan sebuah terobosan CSR PT IMIP, untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan di bidang industri logam. Harapannya adalah, kata dia, di Morowali khususnya di Bahodopi akan lahir industri-industri kreatif yang produknya bersumber dari logam atau stainless steel.

“Sempat tertunda karena Pandemi Covid-19 kemarin. Mengapa ini dilakukan? Alasannya karena Morowali yang menjadi wilayah penghasil nikel terbesar, namun belum ada produk-produk unggulan dari Morowali yang berupa stainless steel. Sehingga program ini diharapkan dapat menjadi awal bagi Morowali khususnya Bahodopi, untuk dapat melahirkan jenis usaha baru,” kata Yulius Sutanto.

Di tempat yang sama, Koordinator CSR PT IMIP, Raden Tommy A Prayogo mengatakan, tak hanya memberikan materi tentang bagaimana mengolah sebuah logam menjadi produk yang bernilai jual. Mereka juga, kata pria yang akrab disapa Tommy itu, akan membimbing para peserta sampai produk mereka bisa masuk ke pasar luar negeri.

“Produk-produk dari pemateri ini (Natura House Indonesia), sudah sampai di pasar manca negara. Olehnya itu, harapan kita dapat menjadi bekal buat teman-teman semua untuk dapat memproduksi barang dan dijual sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat. Harapannya juga, program ini dapat berkelanjutan dan munculnya UMKM-UMKM baru di sini (Morowali) berbasis stainless steel,” jelasnya.

Lebih lanjut Tommy mengatakan, keberlanjutan program ini akan terus mendapatkan pendampingan dari tim CSR PT IMIP, sampai mereka (peserta) dapat mandiri membentuk UMKM. PT berkomitmen untuk menyediakan wadah bagi mereka di lahan Sidaya IMIP.

Untuk diketahui, pelatihan Kriya Logam itu, di ikuti oleh 25 orang peserta, berkat dorongan pertumbuhan UMKM, PT IMIP Latih Warga Bahodopi Olah Stainless Steel.

Morowali – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), bekerja sama dengan Natura House Indonesia, menggelar pelatihan Kriya Logam di Lahan Sidaya PT IMIP, Rabu (2/8). Inisiatif ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara intensif, khususnya masyarakat Bahodopi secara menyeluruh.

Mewakili manajemen PT IMIP, Management Operational Suport, Yulius Sutanto mengatakan, program pelatihan Kriya Logam yang telah digodok sejak 2019 lalu, merupakan sebuah terobosan CSR PT IMIP, untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan di bidang industri logam. Harapannya adalah, kata dia, di Morowali khususnya di Bahodopi akan lahir industri-industri kreatif yang produknya bersumber dari logam atau stainless steel.

“Sempat tertunda karena Pandemi Covid-19 kemarin. Mengapa ini dilakukan? Alasannya karena Morowali yang menjadi wilayah penghasil nikel terbesar, namun belum ada produk-produk unggulan dari Morowali yang berupa stainless steel. Sehingga program ini diharapkan dapat menjadi awal bagi Morowali khususnya Bahodopi, untuk dapat melahirkan jenis usaha baru,” kata Yulius Sutanto.

Di tempat yang sama, Koordinator CSR PT IMIP, Raden Tommy A Prayogo mengatakan, tak hanya memberikan materi tentang bagaimana mengolah sebuah logam menjadi produk yang bernilai jual. Mereka juga, kata pria yang akrab disapa Tommy itu, akan membimbing para peserta sampai produk mereka bisa masuk ke pasar luar negeri.

“Produk-produk dari pemateri ini (Natura House Indonesia), sudah sampai di pasar manca negara. Olehnya itu, harapan kita dapat menjadi bekal buat teman-teman semua untuk dapat memproduksi barang dan dijual sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat. Harapannya juga, program ini dapat berkelanjutan dan munculnya UMKM-UMKM baru di sini (Morowali) berbasis stainless steel,” jelasnya.

Lebih lanjut Tommy mengatakan, keberlanjutan program ini akan terus mendapatkan pendampingan dari tim CSR PT IMIP, sampai mereka (peserta) dapat mandiri membentuk UMKM. PT berkomitmen untuk menyediakan wadah bagi mereka di lahan Sidaya IMIP.

Untuk diketahui, pelatihan Kriya Logam itu, di ikuti oleh 25 orang peserta, yang berasal dari Desa Fatufia, Lalampu, Siumbatu, Labota, Desa Bete-Bete dan Desa Makarti Jaya. Pelatihan itu dijadwalkan diselenggarakan selama 5 hari, mulai dari tanggal 2-6 Agustus 2023. Puncaknya, pada tanggal 6 Agustus 2023, akan dilakukan pameran hasil karya dari para peserta di Aula kantor PT IMIP. (*) berasal dari Desa Fatufia, Lalampu, Siumbatu, Labota, Desa Bete-Bete dan Desa Makarti Jaya. Pelatihan itu dijadwalkan diselenggarakan selama 5 hari, mulai dari tanggal 2-6 Agustus 2023. Puncaknya, pada tanggal 6 Agustus 2023, akan dilakukan pameran hasil karya dari para peserta di Aula kantor PT IMIP. (RPDM)

Related articles

Polsek Bahodopi Dan Ibu Bhayangkari Bagi – Bagi Takjil

MOROWALI, POSJURNALIS.COM – Jelang bulan suci ramadhan Polsek Bahodopi beserta Ibu Bhayangkari turun ke jalan bagi bagi takjil terhadap pengendara yang melintas pada ruas jalan depan Mako Polsek Bahodopi Desa Bahodopi Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Jumat (14/04/23). Pelaksanaan pembagian takjil itu merupakan sala satu kegiatan bakti sosial dari pihak kepolisian, tepat di bulan suci Ramadhan […]

Gugatan Ditolak, Penggugat Pulau Langala Ajukan Banding Tergugat Optimis Menang Lagi

MOROWALI, POSJURNALIS.COM –  Sulawesi Tengah- Pulau Langala yang terletak di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali adalah salah satu destinasi pariwisata binaan KEMENPAREKRAF RI sebagaimana tercantum dalam Piagam Penghargaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia diberikan kepada Desa Wisata Pesona Pulau Langala, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah sebagai Desa Wisata […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *