MOROWALI, POSJURNALIS.COM – Meperkenalkan perkembangan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang berada di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah telah mengeluarkan investasi US$ 15,3 milyar dan mereleasasikan ekspor US$ 10,7 milyar pada tahun 2021.
Bahkan perusahaan nikel terbesar di Asia Tenggara itu telah menyumbang royalti sebesar Rp 9,8 triliyun dan telah memperkerjakan 77.800.(tenaga kerja) hingga tahun 2022.
Investasi besar di Indonesia inilah yang telah menolong ekonomi warga sewaktu dunia di hajar covid untuk current occount.
Hal itu ditegas CEO PT. IMIP Group Alexander Barus di acara BNI Investor Daily Summit 2022, Jakarta, rabu, (12-10-2022).
Selain iti ia menambahkan bahwa hilirisasi pertambangan nikel harus diikuti industrialisasi yang disebut “Hirinisasi”.
Ia berpesan proses hirilisasi seyogyanya diterapkan untuk sumber daya alam (SDA) yang terbarukan (renewable) maupun non-renewable.
“Hilirisasi harus di ikuti industrialisasi untuk mencapai nilai tambah, maksimum investasi Morowali bertumbuh karena faktor aman dan nyaman plus condusivitas iklim knvesatasi nasional”, ujar Alexander Barus menambahkan.
“Alur proses hilirisasi terdiri empat tingkat pertama meliputi peraturan SDA dan fasilitas Indonesia sudah memiliki beragam regulasi mulai dari undang-undang. 4/2009, undang-undang nomor 3/2020 dan undang-undang nomor 1/1994. Yang membahas hilirisasi terkait nikel smelter dan nilai tambah SDA Indonesia. Dikutip
dari acara BNI Investor
Daily. Summit.2022/
08/02/2023.(RPDM)